Jumat, 14 Juni 2013

Hutan Mangrove Tambaksari Wisata Baru yang Menyegarkan








 

DEMAK-Hutan mangrove yang tumbuh rimbun di wilayah Dukuh Tambaksari Desa Bedono Kecamatan Sayung, menjadi lahan wisata yang asri. Selain bisa mendatangi makam Aulia Syeh Mundakir, masyarakat dapat menikmati kesegaran udara di hutan tersebut.

Hutan Mangrove Tambaksari bisa menjadi pesona wisata religius dan rekreasi pantai. Para pengunjung akan dimanjakan dengan akses jalan yang sudah bagus ketika menuju makam Syeh Mundakir.
Selain menawarkan wisata alam nan asri, Kawasan Hutan Mangrove Demak juga sering dijadikan sebagai tempat religi yaitu berziarah di makam Aulia KH Abdullah Mudzakir.
Untuk menuju lokasi, pengunjung sekarang dipermudah dengan telah dibangunnya jalan darat di samping alternatif menggunakan perahu. Akses menuju lokasi itu kini telah dibangun jalan setapak sepanjang 1.359 meter dengan lebar 2 meter dan setinggi dua meter di atas air.
Seterusnya mulai terlihat beberapa puing-puing rumah yang tenggelam akibat ganasnya rob laut tujuh tahun silam. Sekitar tahun 2007 wilayah tersebut merupakan areal terparah tergenang rob, hingga Pemda merelokasi 77 kepala keluarga (KK)untuk pindah ke wilayah bebas rob.

Kendati seluruh areal Dukuh Tambaksari kebanjiran rob, muncul keanehan dari makam Syeh Mundakir yang sekarang menjadi lokasi wisata religius. Makam tersebut tak bisa tenggelam, sepintas akan tenggelam saat air pasang, ternyata makam masih meninggi lagi.

Karena keanehan tersebut, mendorong tujuh KK yang bertahan. Dengan alasan secara ikhlas akan merawat makam aulia itu, mereka tak mau pindah dan bersikukuh menempati lima rumah panggung yang dibangun sendiri.
Setelah bencana rob yang mengakibatkan ratusan warga Tambaksari direlokasi, Pemkab berupaya menata kembali lokasi itu. Seperti, melakukan penghijauan dan membangun tujuh alat pemecah ombak (APO).
Pemerintah daerah kini menjadikan Desa Bedono sebagai lokasi wisata hutan mangrove dan religius, dan lokasi Tambaksari sudah menjadi wilayah binaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Demak.
Nah temen-temen semua,harusnya sebagai masyarakat yang peduli akan kondisi lingkungan seudah seharusnya kita sama-sama menjaga dan melestarikan ala mini seperti menjaga kondisi hutan yang ada,menjauhkannya dari pembalakan liar karena yang akan merasakan hasilnya adlah kita sendiri,bayangkan jika di Negara ini tidak terdapat hutan lagi,,banyak hutan saja masih banjir,,apalagi tidak ada hutan,,gimana yachhh????? By hendri yusuf siregar

Sumber :



http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/08/30/122112/Demak-Jadi-Kawasan-Wisata-Mangrove-