Jumat, 04 Januari 2013

industri tepung aren

STUDI KARAKTERISTIK DASAR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG AREN

                        BY  : MAYRINA FIRDAYANTI

KATA KUNCI : TEPUNG AREN,LIMBAH CAIR,LIMBAH PADAT,AMONIAK,C-ORGANIK


DI RINGKAS OLEH  : HENDRI YUSUF SIREGAR
41612110021

ABSTRAK
Industri tepung aren di Dukuh Bendo,kecamatan Tulung,kabupaten Klaten,Jawa Tengah merupakan industri andalan penduduk daerah setempat.setelah industri jamur yang memanfaatkan limbah padat aren mengalami kebangkrutan,pihak industri mengalami kesulitan untuk membuang limbah,sehingga limbah di bantaran sungai  juga di jalan-jalan.selan menggangu estetika,limbah juga mulai mengganggu kualitas air setempat.


Apa itu tepung aren ?

         Aren merupakan tumbuhan berbiji tertutup dimana biji buahnya terbungkus daging buah.tepung aren dapat digunakan untuk pembuatan aneka produk makanan,terutama produk yang sudah dikenal masyarakat luas yaitu soun,cendol,bakmi,dan hun kwe.
        Tepung aren di sebut juga tepung kawung. Bersifat mudah larut dalam air. Kualitasnya di tentukan oleh kadar kelembaban dan warna. Tepung bermutu baik berwarna putih bening sementara yang kurang baik berwarna kecokelatan. Secara umum, masyarakat mengenal 2 bentuk tepung aren di pasaran yakni kering dan basah. Yang kering berderai seperti layaknya tepung terigu. Yang basah akan dicetak lalu di bakar. Tepung aren seperti ini perlu direndam dalam air terlebih dahulu sebelum di gunakan. Batang aren dapat diolah menjadi tepung aren dengan cara sederhana. Sampai sekarang pengolahan tepung aren dilakukan dengan cara tradisional dengan alat-alat sederhana.

Proses Pembuatan Tepung Aren yaitu:


         Pengupasan.
Batang aren dikupas untuk membuang kulit luar yang keras.

Pemarutan.
Batang aren yang telah dikupas kulitnya diparut halus sambil ditambah air sehingga menjadi bubur aren. Jika batang yang ditangani cukup banyak, batang diparut dengan mesin pemarut.

Pembuatan Larutan Sulfit:
Natrium bisulfit dilarutkan ke dalam air. Setiap 1 liter air ditambah dengan 3 g senyawa natrium bisulfit. Larutan yang diperoleh disebut larutan sulfit.
Larutan sulfit dapat dibuat dengan biaya murah dengan cara mengalirkan gas SO2 ke dalam air. Gas SO2 tersebut dibuat dengan membakar belerang (S atau sulfur).

Penambahan Larutan Sulfit dan Pengadukan:
Bubur hasil pemarutan ditambah larutan sulfit (1 bagian bubur ditambah dengan 1 bagian air) sehingga menjadi bubur encer. Bubur encer ini diaduk-aduk agar pati lebih banyak yang terlepas dari sel batang. Jika bubur cukup banyak, pengadukan dilakukan dengan alat pengaduk mekanis.

Penyaringan Suspensi Pati:
Bubur aren disaring dengan salah satu cara berikut:
Bubur dimasukkan ke dalam kain saring, kemudian diremas-remas sehingga pati lolos dari saringan sebagai suspensi pati, dan serat tertinggal pada kain saring. Suspensi pati ini ditampung pada wadah pengendapan. Bubur dituangkan ke atas saringan dari anyaman kawat yang terbuat dari stainless steel, kemudian diaduk-aduk sehingga patinya lolos sebagai suspensi pati dan serat tertinggal di atas saringan. Suspensi ini ditampung pada wadah pengendapan.

              Pengendapan Pati:
Suspensi pati dibiarkan mengendap di dalam wadah pengendapan selama 12 jam. Pati akan mengendap sebagai pasta. Cairan di atas endapan dibuang.

Pembersihan Pasta Pati:
Pasta
pati berwarna cokelat dan tampak kotor. Pasta ini kemudian direndam di dalam air yang mengandung kaporit 10-15 ppm, kemudian didiamkan sampai terbentuk endapan pasta pati. Cairan jernih di atas pasta dibuang.

Lapisan atas dari pasta pati masih berwarna cokelat dan kotor. Lapisan kotor ini dibuang dengan hati-hati sehingga tidak terbuang lapisan putih bersih yang berada di bawahnya.
Pasta yang
telah dibuang lapisan cokelat yang kotor tersebut, direndam sekali lagi dengan larutan kaporit. Hal ini dilakukan sampai diperoleh pasta yang putih bersih.

Pengeringan:
Pasta
pati yang putih bersih ditiriskan, kemudian diayak dengan anyaman kawat yang agak rapat (lebar 1 mm) dengan menekan -nekan pasta pada permukaan ayakan. Pasta akan lolos sebagai butiran kasar yang basah.

Butiran kasar tersebut dijemur di atas tampah, atau dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air di bawah 14%. Produk yang telah kering akan gemirisik bila diremas-remas. Hasil pengeringan ini disebut dengan tepung kasar.

Penggilingan:
Tepung aren selanjutnya ditumbuk atau digiling sampai halus (sekurang-kurangnya 80 mesh) menjadi tepung aren.

Pengemasan:
Tepung aren dikemas di dalam kantung plastik atau kotak kaleng dalam keadaan tertutup rapat.
Tepung aren yang sudah dikemas siap untuk di simpan atau diedarkan langsung ke pasaran.



Dampak limbah yang tidak di olah

A.Limbah cair
    hasil limbah cair dipastikan mengandung bahan organik berupa pati atau serat baik terlarut atau partikel tersuspensi.apabila limbah cair industri ini dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu maka air limbah ini akan berwarna coklatkehitaman dan berbau busuk.air limbah dapat meresap kedalam sumur maupun mengalir ke badan sungai disekitar tempat tersebut.sebagai akibatnya,sumur dan sungai tersebut akan mengalami penurunan kualitas dan tidak layak digunakan sebagai sumber air bersih.
B.Limbah padat
   
         Limbah padat yang tidak ditangani dengan baik,berpotensi menimbulkan masalah bagi komunitas sekitarnya.limbah padat yang komponen dasarnya ada materi organik akan terdekomposisi secara alamiah dilingkungan.namun dalam prosesnya sering kali timbul bau dan estetika yang tidak baik dari timbunan limbah ini.

Usulan


         Setelah pabrik jamur yang menggunakan limah padat aren sebagai media bangkrut karena masalah manajerial,sebenarnya ini bisa menjadi peluang bagi masyarakat setempat.yang menjadi masalah adalah bagaimana mencari formula media yang tepat untuk pertumbuhan jamur,karena limbah aren hanya menjadi salah satu formula.kandungan organik limbah yang masih tinggi,juga membuka kemungkinan lain,misalnya : sabagai campuran makanan ternak.proses pengolahan limbah juga dapat melalui pengomposan.
         sementara penggunaan limbah cair untuk menyirami tanaman dan padi,bisa menjadi bahan penelitian lebih lanjut.hal ini dikarenakan perilaku tersebut ternyata diduga lebih menguntungkan daripada merugikan.
Pustaka  :
        - Hidayat,E.B.,1987,flowering behavior in the sugar palm arrenga pinnata.forestry abstact,November 1990,Volme 51.NO.11,page 825.
        - Masano, 1989,Germination of aren ( arenga pannata ) seed perkecambahan benih aren.Duta rimba,puslitbang hutan,Bogor,Indonesia pada forestry abstract,oktober 1992,volume 5.NO.10.page 959.






1 komentar:

  1. Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk Boiler,cooling tower chiller dan waste water treatment ,evapator Oli Industri defoamer dll untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
    WA 081310849918
    Terima kasih

    BalasHapus